Ledakan terjadi beberapa hari sebelum Turki menggelar referendum yang akan menentukan perluasan kekuasaan seorang presiden.
Menurut seorang jurnalis AFP di lokasi kejadian, ledakan terdengar hingga ke beberapa area dari tenggara Diyarbakir. Tim medis mengatakan sedikitnya empat orang terluka akibat ledakan.
Hingga saat ini, penyebab atau sumber ledakan belum diketahui. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan.
Warga Turki akan mengikuti referendum pada Minggu 15 April 2017, yang akan menentukan apakah kekuatan eksekutif seorang presiden akan diperluas atau tidak.
Sejumlah kritikus menilai perluasan kekuasaan hanya akan membuat Turki dijalankan seorang pemimpin absolut.
Partai Pekerja Kurdi (PKK) telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984. Sejak saat itu hingga kini, bentrokan PKK dengan pemerintah telah menelan korban hingga 40 ribu orang.
Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai sebuah grup teroris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News