Salah satu pemimpin tertua di dunia ini meninggal di rumah sakit militer Tunis, pada Kamis, 25 Juli 2019. Ini kali ketiganya dirawat di rumah sakit dalam beberapa pekan.
Essebsi dirawat dengan penyakit parah, menurut Aljazeera, Jumat 26 Juli 2019. Namun tak disebutkan penyakit yang dideritanya.
"Segalanya tidak berjalan baik," kata putra Essebsi, Hafedh Caid Essebsi saat ditanya mengenai kondisi ayahnya kemarin.
Essebsi dipandang sebagai sosok pemersatu. Meski demikian, dia dinilai tak mampu membawa kemakmuran ke negara yang dilanda krisis ekonomi tersebut.
Dia juga dianggap belum bisa menangkis serangan mematikan sporadis. Dia dipilih secara langsung sebagai presiden setelah pemberontakan Arab Spring, yakni pada 2014 silam.
Pemakaman Essebsi direncanakan akan berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2019.
Ucapan duka cita untuk Essebsi mengalir dari pemimpin-pemimpin dunia, termasuk Presiden Joko Widodo. "Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi," tulis Jokowi dalam akun Twitter-nya.
Jokowi menyebut Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi. "Presiden Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi dan reformasi," pungkas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id