Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Suriah terhadap pesawat Israel.
"Sebelumnya hari ini, sistem anti-pesawat Suriah menembaki pesawat IDF ketika sedang melakukan penerbangan rutin di Israel," kata pernyataan IDF dalam sebuah tweet.
"Proyektil mendarat di wilayah Suriah. Sebagai balasan, kami menargetkan peluncur Suriah yang bertanggung jawab untuk tembakan tersebut," cetusnya, dikutip dari laman UPI, Selasa, 28 Mei 2019.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan rudal itu mengenai sebuah situs militer di Quneitra, menewaskan seorang tentara dan melukai seorang lainnya.
Sementara itu, kekerasan di Provinsi Idlib Suriah di utara -- salah satu daerah terakhir yang dikuasai pemberontak -- telah menewaskan sedikitnya selusin warga sipil selama dua hari terakhir.
Pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan 78 serangan udara dan 70 barel bom dijatuhkan dari helikopter pada Senin di daerah deeskalasi Idlib, yang berbatasan dengan Turki di Suriah tengah. Lebih dari 225 peluru dan rudal diluncurkan pasukan rezim sejak Minggu, kelompok itu melaporkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News