medcom.id, Mosul: Militer Irak, pada Jumat 25 Agustus 2017, menemukan sebuah kuburan massal di Mosul. Di sana, kelompok teror Islamic State (ISIS) mengeksekusi lebih dari 500 orang dalam sebuah pembantaian, tiga tahun lalu.
Para korban tewas merupakan tahanan Syiah di sebuah penjara di Mosul yang dikendalikan oleh pejuang ISIS, menurut Human Rights Watch, seperti disitat UPI, Sabtu 26 Agustus 2017.
Pada 2014, narapidana di penjara Badush dipisahkan antara kaum Sunni dan Syiah sebelum orang Syiah dieksekusi. Mayat mereka dikuburkan di dekat penjara, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Tentara Irak -- yang didukung pejuang Kurdi Peshmerga, milisi Syiah dan dipandu oleh Amerika Serikat (AS) -- merebut kembali kendali Mosul dari ISIS, awal tahun ini. Lantas ditemukan banyak kuburan massal lainnya di wilayah yang sebelumnya diduduki oleh militan selama serangan balik.
ISIS telah mengeksekusi sekelompok besar warga sipil dengan sejumlah alasan sejak menyatakan kekhalifahan pada 2014 atas wilayah Irak dan Suriah.
Kegagalan untuk mematuhi aturan ketat Islam versi ISIS yang dipaksakan kelompok itu cukup sering dibalas dengan perintah kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News