Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS) Kementerian Luar Negeri Grata Endah Werdaningtyas menuturkan Sebanyak 30 pelaku bisnis dari 45 negara peserta Bali Process sudah dikonfirmasi akan hadir dalam perhelatan ini, sementara itu, 38 negara juga telah mengonfirmasi kehadiran, termasuk di antaranya 28 pejabat setingkat wakil kepala negara, menteri dan wakil menteri.
"Pemimpin di sektor swasta diharapkan dapat mengembangkan agenda dan program kerja secara sukarela dan independen. Ini adalah kata kunci yang harus kita pegang, karena mereka mengembangkan sendiri secara independen dan sukarela," ujar Grata, saat ditemui di kantor Kemenlu, Senin, 21 Agustus 2017.
Grata menyebutkan ada tiga tujuan dilaksanakannya Bali Process Business Forum tersebut. Pertama, untuk mengurangi kerja paksa dan perbudakan modern dalam bisnis. Kemudian, untuk mendorong praktik bisnis manusiawi dan beretika pada seluruh kegiatan bisnis, serta mengembangkan kesempatan bekerja, termasuk bagi para pekerja migran di jalur yang aman dan legal.
"Ketiga, forum ini bertujuan untuk menciptakan sinergi kerja sama dengan pemerintah dalam pencegahan dan mitigasi tindak perdagangan orang, termasuk di dalam hal ini sektor bisnis yang dapat mendeteksi dini dan melihat dari sektor bisnis dan perlindungan pada korban," tuturnya.
Ada dua hasil yang diharapkan keluar pada forum bisnis tersebut. Pertama, Perth Workplan dan kedua, Co-Chair Statement.
Untuk Perth Workplan, isinya akan mengangkat inisiatif dari para pemimpin bisnis, yaitu etika rekrutmen, transparasi dari penggandaan bisnis, serta menciptakan insentif bagi keterlibatan bisnis dalam upaya penanggulangan TPPO, serta upaya-upaya di mana bisnis bisa berkontribusi dalam memperbaiki mekanisme pelaporan, deteksi dini dan lainnya.
"Dari keempat inisiatif ini, akan diimplementasikan dalam empat sektor, yaitu education, bisa diimplementasikan dalam regulasi kerja sama baik pemerintah maupun kalangan bisnis sendiri, menciptakan insentif dan inovasi," terangnya.
Sementara itu, untuk Co-Chair Statement tak hanya dikeluarkan oleh para menteri, namun juga dari kalangan bisnis. Di kalangan bisnis, akan diwakilkan oleh Andrew Forest pelaku bisnis dari Australia yang bekerja di bidang pertambangan dan Eddie Sariatmadja dari Emtek Group akan mewakili Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News