"Jika kita membesarkan generasi muda dengan konflik, saya khawatir mereka akan merasa nyaman dengan konflik dan tidak paham apa artinya dialog," ucap Menlu Retno di Pantai Gading, Afrika Barat.
Menlu Retno juga kembali menekankan bahwa semua negara OKI memiliki kewajiban untuk meneruskan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda.
Kondisi kondusif harus diciptakan oleh negara-negara OKI agar generasi muda dapat tumbuh lebih baik. Selain kondisi kondusif, kerja sama OKI yang terpusat pada pendidikan untuk anak-anak muda juga perlu ditingkatkan, salah satunya terkait entrepreneurship.
Seperti keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Metrotvnews.com, Rabu 12 Juli 2017, Menlu Retno juga mendorong agar negara-negara anggota OKI dapat mengimplementasi OIC-2035 program aksi khususnya terkait peningkatan kapasitas bagi generasi muda.
Selain itu, Indonesia juga memusatkan perhatian dalam resolusi hasil terkait kawasan Asia Tenggara, yaitu Rohingya dan konflik Filipina Selatan.
Pertemuan tahunan para Menlu negara OKI tersebut telah mengesahkan sekitar 120 Resolusi mengenai berbagai isu, baik isu-isu di bidang politik dan keamanan maupun ekonomi, sosial dan budaya.
Indonesia juga telah mengganggas dikeluarkannya resolusi terkait pentingnya kerjasama seluruh negara OKI pada forum OIC Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF).
Resolusi IBRAF tersebut diusulkan Indonesia yang selalu memajukan peran penting media sebagai salah satu pilar demokrasi, serta merupakan salah satu pemangku kepentingan dalam upaya memerangi terorisme melalui pengelolaan berita yang positif dan konstruktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News