Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran menjelaskan peluang ekonomi RI-Senegal. (Foto: Dok. KBRI Dakar)
Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran menjelaskan peluang ekonomi RI-Senegal. (Foto: Dok. KBRI Dakar)

KBRI Dakar Genjot Kerja Sama Ekspor Impor RI-Senegal

Sonya Michaella • 03 April 2017 08:17
medcom.id, Dakar: Untuk menggarap peluang kerjasama ekspor-impor antara Indonesia dan Senegal, Duta Besar RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran mempromosikan ekonomi dari Indonesia, terutama pasar non-tradisional yang selama ini masih belum tersentuh.
 
Promosi ekonomi dan perdagangan ini dilakukan di Region Louga, wilayah utara Senegal.
 
"Tujuan dari pertemuan ekonomi tersebut adalah untuk mendekatkan hubungan antar operator ekonomi dari kedua negara serta menambah wawasan bagi warga Louga mengenai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia," kata Dubes Mansyur, seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima Metrotvnews.com, Senin 3 April 2017.

Masih rendahnya volume perdagangan antara kedua negara diyakini karena belum maksimalnya promosi ekonomi selama ini di Senegal sehingga para operator ekonomi setempat lebih cenderung untuk mencari peluang di negara-negara lain seperti Tiongkok, India, Jepang, Prancis, Thailand, dan Uni Emirat Arab.
 
Dubes Mansyur juga menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi hubungan ekonomi kedua negara, antara lain yaitu dengan dibebaskannya persyaratan visa masuk wilayah Indonesia selama 30 hari bagi warga Senegal pemegang paspor biasa yang telah diberlakukan sejak Maret 2016.
 
Sejumlah perusahaan yang dipromosikan Dubes Mansyur misalnya, kereta api dari PT. INKA, perkapalan PT. PAL, pesawat CN-235, N-212 dan N-219 dari PT. DI, industri persenjataan PT. PINDAD, pakaian seragam militer PT. SriTex, industri baja PT. Krakatau Steel dan lainnya.
 
Selain itu, Dubes Mansyur Pangeran juga, menguraikan berbagai produk industri nasional seperti kendaraan bermotor roda dua, roda 4, truk dan bis, sepeda, kelapa sawit, minyak goreng, sabun, alat-alat kosmetik, bahan-bahan makanan, cokelat, timah, aluminium, karet, ban, kayu, tripleks, furniture.
 
Masih ada kertas dan pulp, peralatan kantor, peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, alat-alat listrik, tekstil, pakaian jadi, produksi kulit, produksi kerajinan, kabel, furniture, keramik, rumah bambu,  produksi plastik, alas kaki, mie instan produksi PT. Indofood dan Wings Group.
 
"Pemerintah Senegal telah membeli dua unit pesawat produk PT. DI dari Indonesia, seri CN-235-200M yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP," lanjutnya.
 
Dubes Mansyur juga mengundang para pengusaha di Region Louga tersebut untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI 2017) yang akan diselenggarakan di Jakarta, Oktober 2017 mendatang.
 
Pada pameran dagang terbesar di Indonesia tersebut para pengusaha Senegal dapat melihat secara langsung berbagai produksi industri unggulan Indonesia yang dipamerkan dan sekaligus dapat mengikuti seminar dan pertemuan business to business yang diorganisir oleh Kementerian Perdagangan RI.
 
Louga yang terletak sekitar 200 km dari kota Dakar merupakan provinsi terluas nomor tiga di Senegal setelah Tambacounda dan Matam dengan jumlah penduduk sebanyak 976 ribu orang. komoditas utama Louga adalah produksi kacang-kacangan.
 
Total perdagangan Indonesia-Senegal pada tahun 2015 mencapai USD89,4 juta, meningkat 14,2 persen dari tahun sebelumnya. Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 40,66 persen dari produk non migas.
 
Sementara, nilai ekspor Indonesia ke Senegal pada tahun 2015 berjumlah USD 87,6 juta, naik sebesar 18,3 persen dibandingkan dengan tahun 2014. Sedangkan, nilai impor Indonesia dari Senegal pada tahun 2015 berjumlah USD1,7 juta. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan