Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights mencatat total 68 orang tewas dalam baku tembak yang terfokus di sebuah area bernama Al-Tamana. Dari jumlah itu, 21 di antaranya adalah warga sipil.
"Kematian terbaru menambah jumlah korban sipil yang tewas dalam pertempuran sejak Senin lalu ke angka 42," ujar Kepala Observatory Rami Abdel Rahman kepada AFP.
Sebanyak 27 prajurit dan anggota unit paramiliter tewas dalam pertempuran. Begitu juga dengan 20 milisi anti-rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang berasal dari beberapa grup pemberontak dan mantan kelompok terafiliasi Al-Qaeda, Fateh al-Sham.
Abdel Rahman mengatakan sebagian besar warga sipil itu tewas akibat terkena serangan udara.
Baca: Baku Tembak di Idlib Suriah Tewaskan 66 Orang
Di wilayah tenggara Al-Tamana, seorang juru kamera untuk kantor berita pemerintah tewas dibunuh. Kantor berita SANA melaporkan awak media itu diserang "teroris" di dekat desa Umm Haratain.
"Intensitas serangan udara belum pernah setinggi ini dalam beberapa bukan terakhir," kata Abdel Rahman,
Menurutnya, baku tembak ini menandai fase awal operasi pasukan pemerintah di Idlib, satu-satunya provinsi di Suriah yang sepenuhnya berada di luar kendali rezim Assad.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) telah kehilangan banyak wilayahnya di Irak dan Suriah. Namun beberapa faksi yang menentang Assad masih menguasai beberapa wilayah di Suriah, salah satu yang terbesar adalah Idlib.
Area lainnya adalah Ghouta Timur, yang terletak di timur dari ibu kota Damaskus. Sebagian besar Ghouta Timur, yang dihuni sekitar 400 ribu warga sipil, dikuasai pemberontak dari Jaish al-Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News