Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Nigeria memperingatkan Amerika Serikat (AS) yang menolak menjual senjata strategis untuk negaranya. Senjata itu sendiri rencananya akan digunakan untuk melawan Boko Haram.
Insiden yang terjadi di Kota Gombe, ini juga melukai 100 orang lainnya. Kejadian tersebut menambah panjang daftar serangan bom yang umumnya dilakukan oleh kelompok militan.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari baru saja kembali dari kunjungan kenegaraan ke AS. Buhari diterima dengan hangat oleh Presiden Barack Obama, namun gagal mendapatkan keinginannya.
"Buhari kembali ke Abuja (Ibu Kota Nigeria), tanpa ada pembelian senjata dari AS," tulis tajuk berita di sebagian besar media Nigeria, seperti dikutip Associated Press, Kamis (23/7/2015).
Buhari mengatakan, para pengambil kebijakan di AS memperingatkan bahwa militer Nigeria tidak bisa berbuat banyak. Ini disebabkan karena mereka tidak memiliki senjata yang tepat untuk melawan Boko Haram.
Sementara dalam serangan terbaru di Gombe, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab. Umumnya Boko Haram berada di balik serangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News