Hancurnya wilayah Ghouta Timur. (Foto: AFP)
Hancurnya wilayah Ghouta Timur. (Foto: AFP)

Suriah Dituding Gunakan Gas Klorin di Ghouta Timur

Sonya Michaella • 26 Februari 2018 09:12
Damaskus: Otoritas kesehatan yang berada di Distrik Ghouta menyatakan, beberapa orang positif menderita gejala penyakit yang disebabkan oleh gas klorin.
 
"Sedikitnya 18 orang dirawat karena kesulitan bernapas. Kami mencium adanya bau klorin setelah sebuah ledakan besar di wilayah Al-Shayfouniya, Ghouta Timur," sebut pernyataan itu, dikutip dari AFP, Senin 26 Februari 2018.
 
Hingga saat ini, tentara Suriah pun belum ada yang angkat bicara mengenai adanya gas klorin ini. Namun, Pemerintah Suriah secara konsisten membantah menggunakan senjata kimia dalam perang.

Kementerian Pertahanan Rusia, yang mendukung Pemerintah Suriah, juga menuduh para pemberontak yang menggunakan senjata kimia di Ghouta Timur.
 
"Sehingga mereka balik menuduh Pemerintah Suriah yang menggunakan senjata kimia. Ini tidak benar," ucap salah seorang pejabat Kemhan Rusia.
 
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris membenarkan bahwa adanya kandungan gas klorin dalam sebuah ledakan di Ghouta Timur.
 
"Seorang anak telah meninggal karena lemas. Sampai saat ini kemungkinan adalah gas klorin," kata seorang direktur dari organisasi tersebut.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat juga masih menuding bahwa Suriah berulang kali menggunakan gas klorin sebagai senjata perang. 
 
Area yang dikuasai pemberontak di wilayah Ghouta merupakan wilayah yang terkena serangan kimia terbesar pada 2013 silam. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan