Ahmad Bahar (tengah). (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
Ahmad Bahar (tengah). (Foto: Dok. KJRI Jeddah)

KJRI Jeddah Pulangkan WNI Yatim Piatu dari Arab Saudi

Sonya Michaella • 29 Maret 2018 16:14
Jeddah: KJRI Jeddah akhirnya memulangkan seorang bocah yatim piatu dari Arab Saudi ke Indonesia. Ahmad Bahar yang berusia 10 tahun harus hidup sebatang kara setelah ditinggal orangtuanya meninggal dunia.
 
Ahmad lahir di Mekkah dari seorang ibu asal Indonesia dan ayah berkewarganegaraan Bangladesh. Sepeninggal orangtuanya, Ahmad sempat dirawat oleh keluarga Arab di Mekkah.
 
Melalui seorang WNI, Ahmad kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk selanjutnya dimasukkan ke karantina imigrasi di Shumaisi agar bisa dipulangkan ke kampung halaman ibunya di Cilacap, Jawa Tengah.

Pejabat KJRI Jeddah akhirnya berhasil menemui Ahmad di ruang tahanan imigrasi dan ia menunjukkan fotokopi surat perjalanan laksana paspor (SPLP). Dalam fotokopi SPLP tersebut tertera nama Sarijah Nuryamin yang beralamat Desa Sikanco, Nasawungu, Cilacap, Jawa Tengah. Bersama fotokopi SPLP itu, ditemukan pula surat keterangan. Rupanya Almarhumah sempat mengajukan permohonan SPLP kepada KJRI Jeddah.
 
"Almarhumah ibunya merupakan peserta amnesti 2017 yang hendak pulang ke Indonesia. Ia sudah mendapat exit permit namun belum sempat pulang karena sudah meninggal karena sakit tumor mata," kata Konjen RI di Jeddah Heri Saripudin kepada Medcom id, Kamis 29 Maret 2018.
 
Sebelumnya, Ahmad sempat akan diserahkan ke WNI yang membawanya ke kantor polisi agar lebih mudah ketika akan dipulangkan ke Indonesia. Namun WNI tersebut menolak karena Ahmad memang bukan anaknya dan takut jika bermasalah di kemudian hari.
 
Atas upaya pendekatan KJRI Jeddah kepada pihak imigrasi Arab Saudi di tarhil Shumaisi, bocah malang ini akhirnya diberikan kemudahan memperoleh exit permit dan dipulangkan kemarin Rabu, 27 Maret 2018 bersama WNI yang membawanya ke pihak imigrasi.
 
Berdasarkan catatan KJRI Jeddah selama melayani pemulangan WNI, kasus Ahmad bahar bukanlah yang pertama. Nasib serupa dialami juga oleh anak-anak lainnya hasil perkawinan tidak resmi dari orang tua WNI dengan warga negara asing di Arab Saudi.
 
Ahmad Bahar masih bisa dibilang beruntung karena masih berbekal dokumen petunjuk sebagai identitas, meskipun itu hanya selembar fotokopi SPLP. Tidak jarang petugas KJRI Jeddah dihadapkan kepada kasus anak "keturunan" WNI yang tidak diketahui kewarganegaraan ayah-ibunya karena tidak ada bukti petunjuk indetitas sama sekali.
 
"Saya mengimbau agar menyelipkan fotokopi dokumen identitas kewarganegaraan Indonesia dalam dompet. Sudah pasti akan membantu banyak kalau hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau meninggal dunia menimpa," lanjut Konjen Hery.
 
KJRI Jeddah pun langsung meminta Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI untuk melakukan penjemputan di bandara dan pendampingan Ahmad agar sampai ke kampung halaman ibunya di Cilacap. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan