Pesawat jatuh di permukiman di Brasil. Foto: AFP PHOTO/Miguel Schincariol
Pesawat jatuh di permukiman di Brasil. Foto: AFP PHOTO/Miguel Schincariol

Pesawat Jatuh Tewaskan 61 Orang, Presiden Brasil Umumkan 3 Hari Berkabung

Fatha Annisa • 10 Agustus 2024 10:03
Jakarta: Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati para korban dalam kecelakaan pesawat di negara bagian Sao Paulo, Jumat, 9 Agustus 2024.
 
“Untuk mengenang 61 korban dalam insiden tragis di Vinhedo, kami mengumumkan 3 hari berkabung nasional,” tulis Luiz Inácio Lula da Silva dalam akun X resminya @LulaOficial, Sabtu, 10 Agustus 2024.
 
 
 
Pengumuman tiga hari berkabung atas peristiwa mengenaskan ini juga disampaikan oleh Gubernur negara bagian Sao Paul Tarcísio Gomes de Freitas.
 
 
Baca juga: 7 Fakta Tragedi Kecelakaan Pesawat Voepass Linhas Aereas di Brasil


Sementara itu, Sekretaris Keamanan dari São Paulo Guilherme Derrite mengatakan, kotak hitam pesawat yang menyimpan data penting telah ditemukan di lokasi kejadian. Kotak hitam itu akan membantu para penyelidik memahami penyebab jatuhnya pesawat.
 
Terkait korban dalam kecelakaan pesawat ini, Derrite mengungkapkan para pejabat sedang dalam proses menghubungi anggota keluarga penumpang. Pihak berwenang juga akan segera merilis nama-nama korban.
 
“Tim medis berada di lokasi dan bekerja untuk mengidentifikasi para korban, tetapi banyak dari jenazah korban yang terbakar parah sehingga tidak dapat diidentifikasi secara visual,” kata Derrite dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip CNN, Sabtu 10 Agustus 2024.
 
 
Baca juga: Detik-detik Pesawat Jatuh di Permukiman Brasil, Seluruh Penumpang Tewas

 
Badan Penerbangan Sipil Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pesawat jenis ATR-72 yang jatuh dalam kondisi layak terbang. Pesawat tersebut diproduksi pada tahun 2010 dengan sertifikat registrasi dan kelaikan udara yang sah.
 
“Badan Penerbangan Sipil akan terus memantau penyediaan bantuan kepada para korban dan keluarga mereka oleh perusahaan. Selain itu, kami akan terus memantau perkembangan investigasi," demikian bunyi pernyataan tersebut.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan