Kuliah umum oleh  Direktur Eksekutif Institute for Peace and Democracy (IPD), Ketut Putra Erawan. (Foto: Dok. KBRI Addis Ababa)
Kuliah umum oleh Direktur Eksekutif Institute for Peace and Democracy (IPD), Ketut Putra Erawan. (Foto: Dok. KBRI Addis Ababa)

Melalui Demokrasi, Indonesia Bisa Bebas Membahas Perbedaan

Sonya Michaella • 29 Mei 2019 16:00
Addis Ababa: Demokrasi di negara-negara Asia memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang terbentuk berdasarkan latar belakang negara. 
 
Karakteristik tersebut adalah sleepy democracy, noisy democracy, fragmented democracy dan fluid democracy. Menariknya, demokrasi di Asia menjalani proses yang terus menerus berubah.
 
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Institute for Peace and Democracy (IPD), Ketut Putra Erawan dalam kuliah umum di Universitas Addis Ababa, Ethiopia. Kuliah umum dengan tema "Democracy in Asia, The Past, Present and Possible Future" tersebut diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa dengan Universitas Addis Ababa. 

"Meskipun pengalaman demokrasi Indonesia kerap memperlihatkan kekacauan sistem tersebut, namun demokrasi juga membuat Indonesia dapat memahami persoalan-persoalan yang dimiliki dan kebebasan untuk mendiskusikan persoalan tersebut," kata Erawan, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa kepada Medcom.id, Rabu 29 Mei 2019.
 
Peserta yang terdiri dari mahasiswa sangat antusias untuk mengetahui demokrasi Asia terutama pascapemilu di Indonesia. Hal ini disebabkan karena karakteristik pluralisme yang serupa dengan Ethiopia dan tidak banyaknya informasi situasi demokrasi di Asia yang mereka peroleh. 
 
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur mengatakan, potensi kerjasama Universitas Addis Ababa dengan Indonesia sangat besar. Beberapa waktu lalu, ia juga telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pimpinan Universitas Addis Ababa dan menyepakati sejumlah program kerja sama Indonesia-Ethiopia. 
 
Salah satu program yang akan segera diselenggarakan adalah kerjasama antara Africa and Asia Studies Center, Universitas Addis Ababa dengan Pusat Studi Afrika, Universitas Airlangga, Surabaya. 
 
Tak hanya itu, delegasi Universitas Airlangga berecana berkunjung ke Universitas Addis Ababa untuk membahas detail kerja sama dan direncanakan akan ditandatangani MoU kerjasama antar kedua lembaga. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan