Pasukan Suriah mulai meningkatkan operasi di Idlib sejak April 2019. (Foto: AFP)
Pasukan Suriah mulai meningkatkan operasi di Idlib sejak April 2019. (Foto: AFP)

Meski Gencatan Senjata, Serangan di Idlib Tewaskan 6 Orang

Willy Haryono • 14 September 2019 19:30
Idlib: Rangkaian serangan di provinsi Idlib, Suriah, pada Jumat 13 September menewaskan sedikitnya enam warga sipil. Kematian terjadi dua pekan usai Rusia mendeklarasikan gencatan senjata di Idlib.
 
Gencatan senjata, yang telah menghentikan serangan udara selama lebih kurang empat bulan oleh Pemerintah Suriah dan Rusia, sempat bertahan meski sesekali terjadi bentrokan sporadis.
 
Namun pada Selasa kemarin, Rusia melancarkan serangan udara pertamanya di Suriah sejak gencatan senjata diumumkan. Kabar disampaikan grup pengawas Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).

Terkait serangan terbaru pada Jumat 13 September, dilansir dari Al-Arabiya, Sabtu 14 September 2019, SOHR menyebut roket Pemerintah Suriah menghantam kota Maaret Al-Numan dan Kafranbel. Serangan di dua kota itu, lanjut SOHR, menewaskan lima warga sipil termasuk seorang anak kecil.
 
SOHR menambahkan, korban keenam adalah warga sipil yang tewas dalam serangan udara Rusia di wilayah pegunungan di bagian barat Idlib.
 
Menurut data SOHR, kematian tersebut menambah jumlah korban tewas menjadi sebelas orang sejak gencatan senjata diberlakukan di Idlib.
 
Aliansi Hayat Tahrir al-Sham yang dipimpin bekasi afiliasi grup al-Qaeda menguasai sebagian besar Idlib. Aliansi itu juga menguasai beberapa wilayah di provinsi Aleppo dan Latakia.
 
Idlib, wilayah yang dihuni sekitar tiga juta orang, adalah salah satu markas terakhir kubu oposisi Suriah dan juga sejumlah grup ekstremis. Gencatan senjata terbaru di Suriah adalah kali kedua sejak pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meningkatkan serangan di Idlib pada April lalu.
 
Masih dari data SOHR, peningkatan serangan pada April tersebut telah menewaskan sedikitnya 980 warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut serangan Suriah di Idlib juga telah membuat lebih dari 400 ribu warga lokal melarikan diri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan