"Sebagian besar permukiman di Maaret Al Numan sudah direbut kembali. Saat ini pasukan Suriah sedang menyisir sejumlah area tersebut," tulis laporan di kantor berita SANA, dikutip dari Jordan Times, Rabu 29 Januari 2020.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan sebagian besar pemberontak dan ekstremis telah mundur dari Maaret Al Numan. Mereka semua melarikan diri karena kota tersebut diserang pasukan Suriah dari berbagai arah.
Usai deklarasi perebutan kembali Maaret Al Numan, pasukan Suriah masih menemui beberapa militan yang bersembunyi. Kota di provinsi Idlib itu telah dikuasai pemberontak dan juga ekstremis sejak 2012.
Maaret Al Numan, yang hampir menjadi kota mati usai terus menerus digempar serangan udara, berada di titik yang menghubungkan Damaskus dengan kota Aleppo. Kota tersebut juga merupakan pusat urban terbesar kedua di Idlib.
Direbutnya kembali Maaret Al Numan merupakan kemenangan signifikan bagi pasukan Suriah dalam upaya merebut sepenuhnya provinsi Idlib.
Misty Buswell dari organisasi International Rescue Committee memperingatkan bahwa meningkatnya operasi pasukan Suriah "hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah bergulir saat ini."
Idlib merupakan kawasan yang dihuni sekitar tiga juta orang. Separuh dari mereka telah kehilangan tempat tinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News