Isu terorisme sangat menyita perhatian negara-negara di dunia,begitu juga menurunnya proses perdamaian dari kuartet mengenai Palestina . Maka dari itu diselenggarakanlah KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk tetap fokus di permasalahan Palestina.
"Besok malam (Jumat 5 Februari) Menlu Retno akan menerima Sekjen OKI untuk membicarakan persiapan dan Selasa (9 Februari) Perwakilan OKI dan utusan Palestina akan bertemu Dirjen Multilateral untuk membahas draft-draft lanjutan," ungkap Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
OKI mengundang 47 negara anggota termasuk negara peninjau OKI yaitu Thailand, Bosnia, Rusia dan Republik Afrika Tengah. Sementara keanggotaan Suriah dibekukan.
"(Presiden Palestina) Mahmud Abbas meminta KTT OKI ini benar-benar fokus pada isu besarnya yaitu Yerusalem, namun tidak lepas juga dari Palestina," lanjutnya.
Diplomat yang akrab dipanggil Abi ini juga mengungkapkan Yerusalem adalah salah satu isu utama penyelesaian Palestina. Selain permasalahan lain yaitu perbatasan, kependudukan, status Yerusalem, kembalinya pengungsi Palestina ke wilayah Palestina dan masalah air yang terkait dengan tepi barat Sungai Yordan.
"KTT OKI akan menghasilkan Jakarta Declaration yang berisi langkah-langkah yang akan diambil OKI untuk Palestina secara keseluruhan," ujarnya lagi.
Hasan juga menegaskan bahwa KTT OKI ini bukan lanjutan dari Konferensi Yerusalem yang diadakan di Jakarta pada Desember 2015 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News