Pihak KBRI membantu pemulangan TKI yang bermasalah di luar negeri. (Foto: Antara).
Pihak KBRI membantu pemulangan TKI yang bermasalah di luar negeri. (Foto: Antara).

Cerita TKI Dibantu KBRI Pulang dari Suriah

Marcheilla Ariesta • 11 April 2019 16:17
Jakarta: Seorang tenaga kerja Indonesia mengaku dicaci maki oleh staf Kedutaan Besar RI di Suriah saat meminta tolong untuk pulang. Perempuan berinisial EH tersebut dihadirkan Bareskrim dalam rilis kasus pengungkapan empat sindikat perdagangan orang ke Timur Tengah.
 
"Saya kabur langsung ke Kedutaan. Di sana saya mendapat perlakuan tak enak dari orang kedutaan. Saya baik-baik minta pertolongan, tapi apa jawabannya di sana? Malah mencaci maki saya. Menghina saya dan memulangkan saya ke agen," kata EH di Bareskrim Polri, Jakarta, 9 April 2019.
 
EH menceritakan percakapan kurang mengenakkan itu dimulai ketika EH dan temannya asal Lombok, Nusa Tenggara Barat yang tak dibayar gajinya tiba di KBRI Damaskus.

"Tidak digaji tapi tubuh kamu kan sehat, tidak kena pukul, tidak kena apa. Enak saja kamu ingin pulang. Kalau ingin pulang, tidak usah akting gitu deh. Kalau ingin pulang, bisa tidak kamu ganti uang USD8 ribu? Tahu tidak USD8 ribu itu berapa? Rp100 juta lebih. Kalau kamu bisa ngadain uang segitu saat ini juga, detik ini juga, kamu bisa pulang ke Indonesia," ucap EH menirukan makian oknum staf KBRI itu.
 
Menanggapi kisah EH, salah seorang mantan TKI di Suriah, Lenna Mariana mengatakan banyak sekali WNI yang minta untuk dipulangkan, termasuk dirinya. Dia mengaku mengenal staf KBRI yang dimaksud EH dan menceritakan pengalamannya.
 
"Dia (staf KBRI) memang nadanya seperti marah-marah begitu. Saya juga sempat dikatai bodoh olehnya, namun saya tahu itu salah saya. Walau dia begitu, dia yang mengurus kepulangan saya dan teman-teman TKI lainnya," kata Lenna kepada Medcom.id, lewat sambungan telepon, Kamis 11 April 2019.
 
Staf KBRI itu, kata Lenna, juga sempat mengatakan dirinya harus membayar ganti rugi ke majikannya. "Majikan saya minta ganti rugi Rp100 juta. Saya tidak kaget saat staf KBRI bilang majikan saya minta ganti rugi, karena majikan saya pernah bilang kalau dia membeli saya sekitar USD7 ribu," imbuhnya.
 
Lenna menjelaskan, staf KBRI tersebut tidak hanya mengurusi satu WNI saja yang ingin pulang. Dia bisa tahu mana WNI yang bohong, yang ingin pergi ke Suriah hanya karena tergiur gaji saja.
 
"Dia bisa tahu kalau ada TKI yang bohong, karena ada banyak TKI yang datang ke sana karena tergiur dengan uang. Namun, kepada TKI yang sudah puluhan tahun bekerja dan disiksa, dia perhatian gitu," jelas Lenna.
 
Menurut dia, meski memiliki nada bicara yang kasar, staf KBRI itu tetap membantunya untuk pulang. "Dia yang bernegosiasi dengan majikan saya. Tiba-tiba suatu hari majikan saya mengirim foto kopi paspor saya, kemudian sekitar seminggu kemudian dia mengirim koper saya," ceritanya.
 
Rupanya, kata Lenna, sang majikan akhirnya luluh dengan negosiasi staf KBRI Damaskus tersebut. Akhirnya, Lenna bisa kembali ke Indonesia tanpa harus membayar ganti rugi ke majikan.
 
Lenna mengatakan WNI yang ingin pulang dari Timur Tengah, khususnya Suriah, harus bersabar. Pasalnya, KBRI Damaskus mengurusi kepulangan ratusan orang, dengan negosiasi dan pendekatan yang berbeda-beda.
 
"Pulang dari Suriah itu sulit. Karena negara konflik, tidak seperti negara lainnya," imbuh dia.
 
Dia menjelaskan ada lima hal yang harus dipenuhi sebelum TKI yang bermasalah bisa kembali ke Tanah Air, termasuk paspor, izin keluar dan pembayaran gaji selesai.
 
"Kalau ke KBRI itu harus sabar, karena tidak cuma satu atau dua orang saja yang dipulangkan. Saya imbau bagi yang ingin bekerja sebagai tenaga kerja asing non-profesional, sebaiknya mengikuti prosedur yang berlaku dan dari agen terpercaya. Kalau hanya nekat karena tergiur bayaran yang tinggi, lebih baik tidak usah," tegasnya.
 
Kini Lenna sudah berada di kampung halamannya, Sukabumi, Jawa Barat. Dia mengatakan pulang ke Indonesia pada April 2016 dengan bantuan dari pihak KBRI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan