Beberapa dari mumi terbungkus kain, sebagian lainnya di peti batu dan kayu.
"Semua mumi dalam kondisi terawetkan dengan baik. Ada beberapa mumi yang terbungkus, dan ada yang ditulis tulisan Demotic," ujar pernyataan Kementerian Benda Antik Mesir, seperti dikutip dari Deutsch Welle, Sabtu 2 Februari 2019.
Sekretaris Jenderal Kementerian Benda Antik Mesir Mostafa Waziri mengatakan identitas 50 mumi masih belum dapat dipastikan. "Kami tidak menemukan nama-nama yang tertulis (di empat situs makam)," kata dia.
Namun ia menambahkan bahwa metode mumifikasi 50 mumi ini mengindikasikan bahwa mereka dulunya adalah orang-orang terpandang atau memiliki status sosial tinggi di era Mesir kuno.
Waziri menyebut serpihan artefak dan tulisan kuno di empat situs pemakaman telah membantu tim arkeolog dalam menentukan tanggal asal mumi.
Situs di Minya, ditemukan dalam sebuah ekskavasi pada Februari tahun lalu. Menurut Kementerian Benda Antik Mesir, kompleks pemakaman tersebut "kemungkinan adalah milik sebuah keluarga elite."
Penemuan 50 mumi ini adalah kali pertama di tahun 2019, dan dilakukan lewat sebuah misi gabungan Pusat Riset Studi Arkeologi Universitas Minya.
Mesir telah mengumumkan serangkaian penemuan artefak dalam beberapa bulan terakhir, dengan harapan dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpukul akibat gelombang aksi terorisme.

Mumi di situs Minya. (Foto: AFP)

Mumi di situs Minya. (Foto: AFP)

Mumi di situs Minya. (Foto: AFP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id