Kedua pelaku menargetkan serangan mereka ke sebuah barak militer pada Rabu 20 Juni malam waktu setempat. Tetapi tentara yang sigap melihat kedua pelaku menembak mati seorang pelaku yang masuk ke pasar tradisional, di sekitar wilayah pangkatan Angkatan Darat Nigeria resimen 333 artileri.
Juru Bicara Kepolisian negara bagian Borno, Edet Okon mengatakan bahwa bahan peledak yang dibawa pengebom pertama meledak ketika dia ditembak.
"Pengebom kedua meledakkan dirinya di sebuah becak bermotor di dekatnya," ujar Okon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 21 Juni 2018.
"Akibat ledakan itu, kedua pengebom mati seketika saat 15 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan," katanya.
Okon menambahkan, sebuah regu penjinak bom telah membersihkan area itu.
Layanan darurat di kota itu mengatakan mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai ledakan itu. Insiden terjadi hanya beberapa hari setelah sembilan tentara tewas dalam serangan Boko Haram di utara Maiduguri.
Pasar di pinggiran barak militer umumnya menjual kebutuhan dasar untuk tentara, termasuk makanan dan alkohol serta sering dikunjungi oleh pasukan serta warga sipil.
Polisi mengatakan ledakan terjadi pada pukul 8:20 malam tetapi AFP telah diberitahu bahwa itu terjadi sekitar 30 menit sebelum jam malam di Maiduguri pada pukul 10:00 malam.
Pengebom bunuh diri, banyak dari mereka wanita dan gadis-gadis muda, sebelumnya telah menargetkan pos-pos pemeriksaan keamanan, serta pasar, masjid dan kamp bagi mereka yang mengungsi akibat pemberontakan.
Pada Sabtu, pengebom bunuh diri menewaskan 43 di Damboa, barat daya Maiduguri, yang telah menimbulkan pertanyaan baru tentang keamanan bagi orang-orang terlantar di daerah terpencil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News