Pemberontak dan ekstremis seharusnya keluar dari zona tersebut sebagai syarat akhir dalam mengimplementasikan perjanjian antara Rusia dan Turki. Zona netral dibuat untuk menurunkan intensitas serangan pasukan Suriah di sekitar Idlib.
Situasi di lokasi yang seharusnya menjadi zona netral belum menentu hingga pagi ini. Sebuah grup militan di Idlib bertekad akan terus berperang.
"Kami akan terus berjuang demi mengimplementasikan revolusi kami," ucap Hayat Tahrir al-Sham, sebuah aliansi yang dipimpin sejumlah mantan militan terafiliasi al-Qaeda.
.jpg)
Infografik wilayah Idlib di Suriah. (Foto: AFP)
"Kami mengapresiasi upaya pihak tertentu yang berjuang di dalam dan luar negeri untuk melindungi area yang sudah dibebaskan," lanjutnya, merujuk pada Turki.
"Namun di waktu yang sama, kami mengingatkan mengenai tipu muslihat dari Rusia," sebut grup tersebut. Rusia adalah salah satu sekutu pasukan Suriah.
Di bawah perjanjian Turki dan Rusia, semua persenjataan berat harus ditarik dari zona netral di Idlib pada 10 Oktober. Sementara pemberontak dan ekstremis harus sudah meninggalkan area tersebut pada Senin ini.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengaku belum melihat ada pergerakan militan yang meninggalkan zona netral hingga tengah malam tadi. Sabtu kemarin, SOHR melaporkan ada sejumlah mortir yang ditembakkan dari zona netral.
Baca: Pemberontak Tembakkan Mortir dari Zona Netral Suriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id