"Musik digital merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif, memiliki potensi besar dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," katanya dalam 'The Digitalization of the Creative Economies: The Case of the Music Industry' pada 4 April 2019 di Jenewa, Swiss.
Dikutip dari keterangan PTRI Jenewa, Jumat 5 April 2019, Hasan menambahkan bahwa musik, sebagai budaya, dan teknologi dapat berkolaborasi guna mengembangkan kreatifitas di era digital.
Hasan memaparkan kontribusi musik untuk ekonomi Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada 2018, kontribusi industri musik pada Produk Domestik Bruto (PDB) naik 7,59 persen dari tahun sebelumnya.
"Dan telah menciptakan lapangan kerja bagi 56 ribu orang," imbuh Hasan.
Perkembangan musik digital sebagai bagian ekonomi kreatif juga harus dibarengi dengan jaminan perlindungan hak kekayaan intelektual. Untuk itu, melalui kepemimpinan Indonesia di WIPO Committee on Development and Intellectual Property (CDIP), disepakati pembahasan hak kekayaan intelektual dan ekonomi kreatif sebagai tema utama sidang CDIP pada sesi Mei 2020.
Indonesia juga mengajak negara-negara PBB dan organisasi internasional lainnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif, termasuk musik digital.
Pertemuan bergengsi ini menghadirkan para pakar internasional yang berkecimpung di berbagai sektor ekonomi kreatif, diantaranya Benoit Muller (Director of Copyright Management Division, WIPO), Andreas Maurer (Chief, International Trade Statistics Section, WTO), dan Xenia Iwaszko (Director International Federation of the Phonographic Industry).
Sementara pembicara dari Indonesia adalah Irfan Aulia, Managing Director PT. Massive Music Entertainment yang secara khusus berbicara mengenai perkembangan dan potensi musik digital di Indonesia.
Irfan Aulia menyampaikan bahwa dengan prediksi pengguna internet sebesar 175 juta jiwa di tahun ini, Indonesia memiliki potensi pasar musik digital lebih dari USD1 miliar.
Dia juga memperkenalkan sebuah blockchain database bernama Portamento yang saat ini dikembangkan bersama oleh BEKRAF dan pelaku industri musik Indonesia. Tujuannya untuk melindungi pemilik hak cipta dan memastikan adanya transparansi mengenai royalti dan hak lainnya yang diterima oleh berbagai pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id