Dengan bebasnya wabah ebola di Guyana, ini berarti tinggal Liberia yang masih menunggu untuk secara resmi bisa mengakhiri wabah ebola.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyat Guyana atas tercapainya tonggak penting ini. Jim juga mendesak kewaspadaan agar tidak ada lagi kasus baru ebola di sana. Demikian diberitakan VOA Indonesia, Selasa (29/12/2015).
Guinea akan mengadakan upacara resmi pada Rabu 30 Desember di Ibu Kota Conakry, untuk menandai deklarasi bebas wabah ebola. Pada November, pasien ebola terakhir diketahui di Guyana, seorang bayi perempuan berusia 21-hari, berhasil pulih dari ebola di sebuah pusat perawatan di Conakry.
Puluhan orang di Guyana masih dipantau untuk melihat apakah gejala virus ebola pada mereka menunjukkan tanda-tanda berkembang. Namun, karena tidak ada kasus lain yang ditemukan, Guyana pun akhirnya dinyatakan bebas ebola.
Masa inkubasi ebola adalah 21 hari dan, sebagai langkah untuk berhati-hati. Dua kali periode dari waktu 21 hari tersebut harus dilalui sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit ini sudah berhasil dimusnahkan di suatu negara.
Dua negara tetangga Guinea, yaitu Liberia dan Sierra Leone juga dilanda wabah ebola. Sierra Leone sudah lebih dahulu dinyatakan bebas ebola pada bulan November. Liberia telah dua kali dinyatakan bebas ebola, namun kemudian muncul kasus baru di sana.
Wabah ebola, yang mulai merebak di Guyana, telah menewaskan lebih dari 11.000 orang di negara-negara Afrika Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News