Keita tengah menghadiri pertemuan G5 di Sahel, Chad. Serangan yang terjadi ini dikabarkan telah menewaskan tiga orang dan sekitar 170 orang disandera.
Melalui akun Twitternya, Keita menegaskan bahwa dirinya akan kembali ke Bamako dalam waktu beberapa jam ke depan.
Sementara di saat yang sama, pasukan gendarme Prancis tengah dalam perjalan dari Paris ke Bamako. Pasukan itu diisi oleh pasukan elite polisi Prancis yang ditugaskan untuk membantu kondisi darurat ini.
Akibat serangan yang terjadi di Mali, maskapai Air France membatalkan penerbangan mereka dengan rute Paris-Bamako.
"Penerbangan 3852 sudah dibatalkan, hingga pengumuman lebih lanjut," ujar Juru Bicara Air France Ulli Gendrot, seperti dikutip Associated Press, Jumat (20/11/2015).
Pihak keamanan Mali saat ini masih berupaya untuk mengatasi aksi penyerangan yang disertai penyanderaan ini. Belum diketahui siapa di balik peristiwa itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News