"Ini membuktikan bahwa penerbangan komersil yang keseluruhannya bergerak dengan listrik dapat berjalan dengan baik," ujar Roei Ganzarski, kepala eksekutif perusahaan teknik Magnix.
Magnix mendesain mesin pesawat listrik tersebut, dan bekerja sama dengan Harbour Air. Harbour air adalah maskapai yang rata-rata membawa setengah juta penumpang per tahun dengan rute penerbangan dari Vancouver ke beberapa resor atau pulau wisata.
Ganzarski mengatakan pesawat yang disepenuhnya digerakkan listrik ini dapat menghemat biaya operasional maskapai secara signifikan. Selain itu, pesawat listrik juga sama sekali tidak mengeluarkan emisi berbahaya.
"Pesawat ini adalah awal dari era penerbangan elektrik," tutur Ganzarski, dikutip dari AFP.
Penerbangan sipil adalah salah satu kontributor emisi karbon yang memperparah pemanasan global. Sejumlah pihak berusaha membuat teknologi penerbangan yang lebih ramah lingkungan, namun belum menghasilkan terobosan berarti.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) selama ini mendorong penggunaan mesin pesawat dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Tidak hanya itu, ICAO juga mendorong semua maskapai untuk memiliki pesawat dengan material yang lebih ringin dan mengoptimalkan pemilihan rute penerbangan.
Diterbangkan pilot Greg McDougall, pesawat listrik DHC-2 de Havilland Beaver dilengkapi dengan motor elektrik. Pesawat kecil ini memiliki daya tampung enam penumpang.
McDouggal adalah pendiri dan kepala eksekutif Harbour Air.
"Bagi saya, penerbangan tadi seperti membawa pesawat amfibi, tapi yang digerakkan dengan tenaga listrik," sebut McDougall, pendiri dan kepala eksekutif Harbour Air.
McDougall menerbangkan pesawat listrik itu mengelilingi Sungai Fraser di dekat Bandara Internasional Vancouver di hadapan sekitar 100 orang, tak lama usai matahari terbit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News