"Saya telah menginstruksikan menteri keuangan untuk meningkatkan serangkaian sanksi secara substansial terhadap negara Iran," cuit Trump di Twitter, dilansir dari AFP, Kamis, 19 September 2019.
Trump tidak menjelaskan sanksi baru yang akan dijatuhkan terhadap Teheran. Meski demikian, ia berjanji akan menjelaskan rincian sanksi baru dalam kurun waktu 48 jam ke depan.
AS kembali menerapkan sanksi secara luas kepada Iran sejak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015, tahun lalu. Selama ini, sanksi AS selalu menargetkan sejumlah pejabat Teheran, yang terakhir adalah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Tak hanya membekukan aset dan properti, serangkaian sanksi ini merupakan upaya AS memblokir akses Iran ke pasar barang-barang, seperti karpet hingga minyak.
Sanksi baru ini dijatukan ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru akan menyelidiki serangan drone tersebut. Iran dituding bersalah atas serangan di kilang minyak Arab Saudi.
Meski Trump belum secara resmi menyalahkan Iran terkait insiden itu, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Gedung Putih meyakini Teheran bertanggung jawab. Serangan itu dilaporkan memangkas sebagian produksi minyak Riyadh.
Pemberontak Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab dalam serangan itu. Namun, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyebut serangan itu tak mungkin datang dari arah Yaman.
Sejumlah sumber mengatakan AS menduga Iran sebagai dalang di balik serangan tersebut. Pompeo pun bertolak menuju Saudi untuk membahas kemungkinan serangan balasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News