Ledakan terjadi di sebuah area ramai yang dipadati banyak kendaraan dan warga. Terdapat sebuah pos pemeriksaan dan kantor pajak di tempat terjadinya ledakan.
Dilansir dari The National, Ismail mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan besar bisa bertambah karena ada 60 korban luka yang dilarikan ke rumah sakit. Banyak dari korban tersebut mengalami luka parah.
Menurut Ismail, ini merupakan salah satu serangan paling mematikan di Mogadishu dalam beberapa bulan terakhir.
Angka pasti korban tewas sempat simpang siur usai terjadinya ledakan. Seorang anggota parlemen Somalia, Abdirizak Mohamed, menuliskan di Twitter bahwa korban tewas telah mencapai 90 orang.
"Saya mendapat informasi angka kematian sudah 90 orang, termasuk 17 polisi Somalia, 73 warga sipil dan empat warga negara asing," tulis Abdirizak.
Kapten Mohamed Hussein mengatakan ledakan ini kemungkinan ditujukan ke sebuah kantor pajak di ibu kota. Ledakan terjadi saat warga sedang sibuk beraktivitas di pagi hari.
Hussein mengatakan sejumlah anak-anak terluka dalam ledakan ini. Sekelompok mahasiswa yang sedang menaiki sejumlah bus juga ikut terkena dampak ledakan.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan. Namun kelompok militan al-Shabaab yang terafiliasi al-Qaeda dikenal sering melancarkan serangan di Mogadishu.
Al-Shabaab telah terusir dari ibu kota Somalia pada 2011, namun masih menguasai banyak wilayah di pedesaan. Selain di Somalia, al-Shabaab juga kerap menyeberang ke Kenya dan melancarkan serangan di sana.
Dua pekan lalu, lima orang tewas dalam serangan al-Shabaab di sebuah hotel populer di Mogadishu. Hotel tempat terjadinya serangan sering dijadikan lokasi pertemuan para politisi, perwira militer dan juga diplomat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News