"Bangunan sekolah rusak. Tapi tidak ada korban luka maupun korban jiwa," kata ketua komunitas Yahudi setempat, Perez Trabelsi, dikutip dari Times of Israel, Kamis 11 Januari 2018.
Ia menduga, aksi anarkis tersebut dilakukan di saat demonstrasi di Tunisia sedang berlangsung untuk menentang langkah penghematan yang dinilai tidak adil.
"Penyerangan ini dilakukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi yang sedang panas di Tunisia," lanjut dia.
Dikatakan oleh petugas keamanan setempat, sempat ada usaha untuk membakar sebuah sinagoga di Perempatan Yahudi Djerba dengan bom molotov tersebut. Namun, aksi ini gagal.
"Dua bom molotov dilemparkan ke pintu masuk dua sekolah di lingkungan Yahudi kami," ungkap dia lagi.
Djerba adalah rumah bagi Sinagoga Ghriba yang bersejatah. Didirikan pada tahun 586 SM oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari penghancuran Kuil Sulaiman di Yerusalem, kawasan ini telah lama menjadi tujuan bagi para peziarah, terutama orang Yahudi keturunan Tunisia.
Jumlah peziarah yang mengunjungi sinagoga tersebut dilaporkan menurun tajam sejak adanya sebuah bom bunuh diri Al Qaeda pada 2002 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id