Sisi, yang sebelumnya didukung luas oleh rakyat, kini dihadapkan pada kritikan tajam. Bukan hanya mengenai penyerahan pulau itu, tetapi berbagai masalah domestik lainnya termasuk ekonomi.
"Rakyat menginginkan kejatuhan dari rezim (Sisi)," teriak warga saat melakukan protes, seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/4/2016).
Selain itu warga juga menggunakan frase yang sama saat terjadi perlawanan rakyat terhadap pemerintahan mantan Presiden Husni Mubarak pada 2011.
Pengunjuk rasa juga meneriakan, "Sisi Mubarak, Kami tidak menginginkan Anda. Pergi saja, rakyat yang memiliki tanah bukan Anda yang menjual tanah kami!".
Protes serupa yang juga terjadi di Kairo, berakhir dengan penembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa. Pendemo akhirnya bubar di Distrik Mohandeseen.
Polisi pun menguasai keadaan di distrik tersebut. Dilaporkan empat orang ditangkap dalam kejadian ini.
Gas air mata juga dilepaskan di Giza. Sekutara 200 orang akhirnya membubarkan diri dari aksi protes.
Pekan lalu, pemerintahan Sisi menandatangani kesepakatan demarkasi maritim dengan Arab Saudi. Dua pulau di wilayah Laut Merah, akhirnya masuk ke dalam wilayah Arab Saudi dan memicu banyak kecaman dari dalam negeri Mesir sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News