Seperti dikutip dari The Drive, peluncuran ini -- jika dapat dikonfirmasi -- hampir dipastikan memicu reaksi dari Presiden AS Donald Trump.
Menurut keterangan sejumlah pejabat anonim tersebut, Korps Garda Revolusioner (IRGC) meluncurkan misil Fateh 110 generasi ketiga dari tanah Iran, yang kemudian terbang sejauh lebih dari 160 kilometer.
Setelah terbang melewati Selat Hormuz, misil itu kemudian menghantam area pasir di dalam wilayah Iran. Tidak ada indikasi beroperasinya kapal apapun, termasuk USS The Sullivans milik AS, di area peluncuran.
"Skala latihan ini hampir sama dengan apa yang pernah kami lihat di kawasan ini," ujar Jenderal Joseph Votel dari militer AS, kepada awak media pada 8 Agustus tanpa menyebutkan adanya peluncuran misil balistik Iran.
"Saya rasa tujuan dari latihan ini jelas. Untuk menunjukkan kepada AS -- dalam periode penjatuhan sanksi -- bahwa Iran memiliki kemampuan," lanjut dia.
Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon menolak berkomentar mengenai laporan terbaru Fox News terkait misil Fateh 110.
Fateh 110 adalah salah satu senjata canggih milik Iran yang sudah dioperasikan sejak 2002. Generasi ketiga dari misil ini pertama kali diumumkan ke publik pada 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News