"Satu-satunya masalah yang tersisa di Suriah adalah SDF," kata Assad kepada Russia Today dalam sebuah wawancara yang disiarkan Kamis 31 Mei. SDF mengacu pada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan etnis Kurdi yang memelopori pertempuran melawan kelompok militan Islamic State (ISIS).
"Kami akan menghadapinya dengan dua opsi," katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu 2 Juni 2018.
"Opsi pertama: mulai sekarang kami siap bernegosiasi. Karena mayoritas dari mereka adalah orang Suriah, harusnya mereka mencintai negara mereka, mereka tidak perlu menjadi boneka orang asing," kata Assad.
Etnis Kurdi hidup di Suriah wilayah timur laut yang kaya minyak. Mereka sejak lama mendorong adanya peningkatan kekuasaan otonomi di sana. Namun Damaskus bersikeras tidak dapat memberikannya.
SDF, yang didominasi milisi pemerintahan otonom Kurdi, mendapat dukungan udara dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS. Mereka beroperasi di medan tempur bersama pasukan khusus AS dan Prancis.
Assad merebut kembali sebagian besar Suriah sejak dimulainya intervensi militer Rusia pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News