Al-Shabaab diduga telah menyerang markas AS di Baledogle, sekitar 113 kilometer dari ibu kota Mogadishu. Serangan dilancarkan dengan menggunakan bahan peledak dan senjata api.
"Pada Senin pagi, sebuah unit elite prajurit kami melancarkan serangan ke markas militer AS," ujar pernyataan al-Shabaab, dikutip dari Telegraph, Senin 30 September 2019.
"Setelah membobol perimeter markas tersebut, pejuang kami menyerbu ke kompleks militer dan terlibat baku tembak dengan musuh," lanjutnya.
Puluhan prajurit di markas tersebut diklaim al-Shabaab telah tewas terbunuh. Namun Misi AS untuk Somalia dan juga perwira militer Somalia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Misi AS untuk Somalia juga membantah al-Shabaab berhasil membobol pertahanan kompleks militer di Baledogle. Washington mengatakan pasukan keamanan Somalia berhasil menghalau serangan tersebut.
Baledogle adalah situs utama AS dalam melancarkan operasi pesawat tanpa awak alias drone terhadap al-Shabaab dan juga Islamic State (ISIS). Al-Shabaab adalah grup terkait al-Qaeda yang menguasai banyak wilayah di Somalia.
"Dua ledakan besar terjadi. Ledakan pertama lebih besar. Terdengar juga suara baku tembak setelah ledakan, namun detail lebih lanjutnya belum diketahui," kata Mohamed Adan, seorang tokoh adat Somalia yang berada dekat lokasi, kepada kantor berita AFP via telepon.
Dalam serangan terpisah, seorang pejabat keamanan mengatakan bahwa konvoi Uni Eropa yang bertugas melatih pasukan Somalia telah diserang di Mogadishu.
"Konvoi tersebut telah diserang sebuah ledakan saat dalam perjalanan pulang dari markas militer," ucap pernyataan Misi Pelatihan UE di Somalia.
Telah terusir dari Mogadishu pada 2011, al-Shabaab masih dapat melancarkan serangan dari waktu ke waktu di Somalia. Sebagian besar serangan mereka adalah tipe bom bunuh diri, yang biasanya dilancarkan terhadap pejabat pemerintah atau entitas asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News