Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Saint Petersburg, 9 Agustus 2016. (Foto: AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Saint Petersburg, 9 Agustus 2016. (Foto: AFP)

Erdogan Sebut Aksi Brutal di Istanbul untuk Pecah Belah Warga Turki

Damar Iradat • 02 Januari 2017 04:25
medcom.id, Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, serangan pada malam tahun baru yang menewaskan 39 orang merupakan upaya menciptakan kekacauan di Turki. Namun, ia yakin upaya tersebut tidak akan berhasil.
 
Erdogan mengatakan, serangan tersebut menyasar perdamaian Turki. Para pelaku berusaha mendestabilisasikan negara dan memicu kekacauan dengan mendemoralisasi rakyat lewat serangan itu.
 
"Karena mereka menyasar warga sipil," ungkap Erdogan seperti dikutip Antara, Minggu (1/1/2017).

Erdogan menegaskan, sebagai sebuah bangsa, ia tak akan memberi ruang kepada para pelaku-pelaku tersebut. Malah, kata dia, insiden tersebut makin mempersatukan rakyat Turki.
 
Ia menambahkan, serangan di Istanbul jelas membuktikan bahwa teror tidak pandang bulu. Erdogan bersumpah akan terus memerangi terorisme.
 
"Kita khawatir serangan-serangan semacam ini yang dilancarkan berbagai organisasi teror terhadap negara kita, tidak terpisahkan dari insiden-insiden yang terjadi di kawasan kita (Timur Tengah)," sambung dia. "Kita bertekad membasmi ancaman dan serangan terhadap negara kita sampai ke akar-akarnya."
 
Sebanyak 39 orang tewas akibat serangan yang dilancarkan ke sebuah tempat hiburan malam pada perayaan malam tahun baru 2017.
 
Ini merupakan aksi penembakan kedua yang terjadi di Turki dalam dua pekan terakhir. Dua minggu lalu, Duta Besar Rusia, Andrei Karlov ditembak mati saat berpidato di Ankara. Aksi itu disebut-sebut sebagai bentuk kemarahan atas konflik kemanusiaan yang terjadi di Aleppo, Suriah.
 
Istanbul  sudah menetapkan status siaga tinggi. Sebanyak 17.000 personel kepolisian diterjunkan di pusat kota menyusul serangkaian serangan teror dalam beberapa bulan terakhir. ISIS ditenggarai jadi dalang di balik serangkaian aksi teror itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan