Pangeran dibebaskan, pada Sabtu 27 Januari 2018, dari Ritz-Carlton di Riyadh, tempat dia ditahan sejak 4 November. Pejabat senior Saudi bertutur bahwa dia dibebaskan setelah menyelesaikan masalah keuangan dengan jaksa agung.
"Jaksa Agung menyetujui penyelesaian urusan permukiman yang dilakukan Pangeran Alwaleed bin Talal, dan pangeran pulang ke rumah pada pukul 11:00 waktu setempat," kata pejabat itu kepada Reuters, seperti disitir Guardian, Minggu 28 Januari 2018. Tidak diberikannya rincian mengenai persyaratan tersebut.
Alwaleed menjadi ketua Kingdom Holding Company, yang berinvestasi di Twitter, Lyft, Apple, dan perusahaan pihak barat lainnya. Dia ditahan pada November bersama setidaknya 10 pangeran lainnya serta puluhan pengusaha dan pejabat Saudi terkemuka yang dicurigai melakukan korupsi.
Pembebasannya terjadi beberapa jam menyusul dia ungkapkan kepada Reuters bahwa dirinya diperkirakan akan dibebaskan dari kesalahan apapun dan dilepaskan dalam beberapa hari.
Keputusan membebaskannya serta konglomerat terkenal lainnya, Jumat, menyiratkan bagian utama penyelidikan korupsi mulai reda sesudah mengejutkan bisnis dan dunia politik Arab Saudi.
Penahanan Alwaleed bersama puluhan pejabat senior lainnya dan para pebisnis jadi bagian rencana pangeran mahkota Mohammed bin Salman untuk mereformasi adikuasa minyak Saudi dan mengkonsolidasikan posisinya.
Jaksa Agung berkata pekan ini bahwa 90 tahanan telah dibebaskan mengikuti batalnya dakwaan atas mereka. Sementara yang lain menjaminkan uang tunai, real estat, dan aset lainnya demi kebebasan mereka. Pihak berwenang masih menahan 95 orang, katanya. Beberapa dari mereka diperkirakan akan diadili.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News