"Namun sekitar setengah dari mereka merupakan militer asing," demikian dikutip dari laman AFP, Senin, 12 November 2018.
Mereka akan bekerja sama dengan ratusan polisi negara tersebut di Port Moresby. Pemerintah Papua Nugini meminta bantuan militer dari Australia, Amerika Serikat dan Selandia Baru.
"Canberra dilaporkan banyak mendanai operasi keamanan ini," imbuh AFP.
Pasukan Pertahanan Australia (ADF) mengirim 1.500 personel militer. Bersama dengan pasukan ini, sejumlah senjata, pesawat pengintai dan helikopter yang ditambatkan di pelabuhan Port Moresby.
Baca: Papua Nugini Impor 40 Sedan Mewah untuk APEC
Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) akan dimulai Sabtu mendatang. Sejumlah kepala negara, seperti Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dikonfirmasi hadir dalam pertemuan itu.
Meski pun ancaman terorisme di Papua Nugini dianggap minim, namun reputasi negara Melanesia atas pelanggaran hukum dan kejahatan masih tetap tinggi. Karenanya, beberapa dari para kepala negara ada yang menginap di Australia.
Sementara itu, beberapa pemimpin lainnya akan tidur di tiga kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan. Tentu saja keamanan tambahan dikerahkan di sekitar pelabuhan dan perairan Pasifik tersebut.
Dari perhelatan ini, Papua Nugini berharap sekitar 15 ribu delegasi bisa ikut berpartisipasi. Mereka juga telah mengimpor mobil canggih sebagai transportasi bagi para pemimpin negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News