"Saya tidak memiiki niat untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah," kata Malong, seperti dikutip Reuters.
Setelah dipecat, Malong sempat menolak perintah langsung dari Presiden Salva Kiir untuk segera kembali ke Juba.
Jumat 12 Mei 2017, Kiir mengatakan Malong berada dalam "semangat berperang" dan tidak mematuhi perintahnya untuk kembali dari kampung halamannya ke Juba.
Ia khawatir situasi di Sudan Selatan akan kian memanas di tengah perang sipil yang bergejolak sejak tiga tahun lalu.
Kiir menunjuk Jenderal James Ajongo sebagai kepala baru militer menggantikan Malong. Ajongo merupakan seorang tokoh dari etnis minoritas.
Sudan Selatan, negara termuda di dunia, telah dilanda perang sipil sejak 2013 saat Kiir dari etnik Dinka, memecat wakilnya, Rick Machar dari Nuer.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kekerasan hingga pembersihan etnis di Sudan Selatan berpotensi dikategorikan sebagai genosida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News