Dilansir AFP, Minggu 7 Mei 2017, enam bulan sebelumnya 21 siswi juga berhasil dibebaskan setelah dibantu oleh mediator internasional. Pembebasan itu diumumkan oleh Kantor Kepresidenan Nigeria lewat pernyataan resmi
"Hari ini 82 gadis Chibok lainnya dilepaskan. Setelah negosiasi yang panjang, agen keamanan kami telah mengambil kembali gadis-gadis ini, dengan imbalan pembebasan beberapa tersangka Boko Haram yang ditahan pihak berwenang," ujar pernyataan tersebut.
Tidak ada penjelasan lebih detail terkait jumlah anggota Boko Haram yang dibebaskan atau identitas mereka. Namun menurut AFP, tiga warga Chad, yang diduga komandan senior di bawah pimpinan Boko Haram, Abubakar Shekau, telah dibebaskan.
Menurut militer dan milisi sipil di Kota Banki, anak-anak perempuan tersebut telah berangkat ke ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri, menggunakan enam helikopter militer.
"Salah satu anak perempuan membawa bayi bersamanya, anak laki-laki berusia kurang dari dua tahun," ujar sumber yang tidak bersedia disebut namanya
Kantor Kepresidenan menyebut mereka akan dibawa ke Abuja untuk bertemu Buhari, presiden yang berhasil menjabat setelah berjanji akan membasmi Boko Haram.
Shehu Sani, senator Nigeria yang telah terlibat dalam perundingan sebelumnya, mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berlangsung selama tiga sampai empat bulan dan tengah berupaya membebaskan sandera yang tersisa.
Boko Haram menyerbu Sekolah Menengah Putri Pemerintah di kota terpencil, Chibok, pada malam 14 April 2014 dan menculik 276 gadis remaja yang tengah bersiap untuk menjalani ujian sekolah tinggi.
Sebanyak 57 gadis berhasil melarikan diri pada jam-jam berikutnya namun 219 lainnya berhasil ditahan kelompok pemberontak yang telah menewaskan sedikitnya 20 ribu orang di Nigeria sejak 2009 tersebut.
Penculikan yang berani tersebut telah memicu perhatian dunia dan kemarahan global yang akhirnya menggalang dukungan dari sejumlah bintang Hollywood hingga mantan ibu negara AS Michelle Obama.
Gadis-gadis ini telah menjadi simbol konflik. Bulan lalu, orang tua dan pendukung mereka menandai peringatan tiga tahun penculikan tersebut, yang menggambarkan situasi ketika itu sebagai 'mimpi buruk' yang tak berkesudahan.
Boko Haram telah menggunakan penculikan sebagai senjata perang, menyita ribuan wanita dan anak-anak, dan secara paksa merekrut pemuda dan anak laki-laki ke dalam barisan mereka.
Sebelumnya pada November 2014, sebuah serangan yang kurang dipublikasikan, sekitar 300 anak-anak termasuk dalam 500 orang yang diculik di Kota Damasak. Sampai saat ini sebagian besar dari mereka masih hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id