Hal tersebut disampaikan Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak, Sabtu 18 Februari 2017.
Sebulan lalu, Irak berhasil merebut kembali separuh Mosul di bagian timur. Dalam beberapa hari ke depan, pasukan Irak berencana bergerak ke sisi barat.
Mosul barat terdiri dari pusat kota tua, beberapa situs kuno, Masjid Agung dan kompleks pemerintahan Irak. Militer Irak memperkirakan pertempuran di Mosul barat lebih sulit karena tank baja dan kendaraan tempur tidak dapat memasuki jalanan dan gang-gang sempit.
"Ini adalah pertempuran berbeda dengan implikasi serius terhadap warga sipil," ucap Lise Grande kepada Reuters via telepon.
"Ada kemungkinan terjadinya pengepungan di wilayah kota tua," sambung dia.
PBB mengestimasi sekitar 800 ribu warga sipil tinggal di sejumlah distrik di Mosul barat. Grande mengatakan separuh dari mereka kemungkinan melarikan diri saat operasi pemerintah berlangsung. Jumlah tersebut dua kali lipat dari angka di Mosul timur.
Hanya ada sedikit bantuan kemanusiaan yang bisa masuk ke Mosul sejak jalan utama menuju Suriah terpotong pada akhir November.
"Pertempuran belum terjadi, tapi sudah ada krisis kemanusiaan," kata Grande.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News