Menurut laporan kantor berita Al Jazeera, kedua bom itu berasal dari bahan peledak yang disimpan di dalam mobil.
Terkait rencana kedatangan tim pakar, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia membantah telah menghalang-halangi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk memasuki Douma.
Ia menegaskan serangan ilegal Amerika Serikat, Inggris dan Prancis ke Suriah pada 14 April lalu yang membuat akses masuk ke Douma menjadi sulit. Kantor berita SANA melaporkan adanya tiga korban luka akibat serangan koalisi Barat tersebut.
Serangan koalisi Barat merupakan respons atas dugaan penggunaan senjata kimia di Douma pada 7 April.
Sebelumnya Moskow mengklaim masih menahan OPCW untuk memasuki Douma karena kota tersebut masih dipenuhi ranjau darat.
Namun Barat menuding Rusia sengaja menunda kedatangan untuk terlebih dahulu merekayasa bukti di Douma.
Direktur OPCW Ahmet Uzumcu mengatakan tim pakar beranggotakan sembilan orang telah mencapai Damaskus. Namun sejauh ini, "tim belum dapat dikerahkan ke Douma."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News