Menurut otoritas taman, para polisi diserang saat sedang mengemudi antara wilayah Lulimba dan Ishasha, yang terletak di dekat perbatasan DRC-Uganda.
"Kami sangat berduka saat mengonfirmasi laporan tentang serangan terhadap staf kami hari ini," kata manajemen Taman Nasional Virunga, seperti dilansir Deutsche Welle, Selasa 10 April 2018.
Meski tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan, otoritas DRC meyakini pelaku kemungkinan besar adalah salah satu kelompok milisi yang aktif di dalam dan sekitar taman nasional.
Insiden terbaru bukan kali pertama terjadi terhadap polisi hutan di Taman Nasional Virunga. Awal bulan ini, seorang polisi hutan tewas dibunuh sekelompok orang bersenjata ketika korban sedang menjaga lokasi pembangunan pabrik hidroelektrik.
Pada Mei 2014, Direktur Taman Nasional Virunga Emmanuel de Merode terluka dalam penyergapan sekelompok pria bersenjata.
Beberapa kelompok milisi bermusuhan dengan para polisi hutan karena bersaing merebut kontrol wilayah. Perburuan satwa liar juga merupakan ancaman besar di taman tersebut.
Taman Nasional Virunga, salah satu situs warisan dunia versi UNESCO, adalah hunian bagi sekitar 25 persen gorila gunung yang tersisa di dunia. Gorila gunung adalah salah satu spesies yang terancam punah.
Didirikan tahun 1925, Virunga dianggap sebagai salah satu taman nasional tertua di Afrika dan situs konservasi terpenting di dunia. Taman ini juga merupakan habitat bagi beragam jenis simpanse, kuda nil, dan singa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News