Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 100 orang, termasuk beberapa warga sipil, tewas di wilayah yang tidak stabil tersebut, dimana kelompok-kelompok ekstremis telah mendeklarasikan kesetiaan kepada grup Islamic State (ISIS).
"Grup bersenjata terkait kelompok-kelompok kriminal lokal yang beroperasi di perbatasan Mali-Niger menyerbu Injagalane," kata dua anggota Touareg, merujuk pada kelompok terafiliasi ISIS, hari Minggu 15 Juli 2018.
"Mereka menembaki warga sipil. Mereka juga menyerang semua komunitas tanpa pengecualian," lanjutnya.
Seorang pejabat pemerintah di Menaka mengonfirmasi serangan tersebut. "Orang-orang bersenjata menyerbu pasar di Injagalane dengan menggunakan sepeda motor," kata dia kepada kantor berita AFP.
"Mereka menembaki kerumunan, setidaknya 14 orang tewas. Beberapa mobil serta motor dibakar," sambung dia, tanpa mau mengungkapkan identitas diri.
Serangkaian serangan terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Mali, yang menyoroti buruknya keamanan di negara Afrika Barat tersebut menjelang pemilihan umum pada 29 Juli mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News