Dua sumber di lokasi kejadian mengaku melihat sekelompok pedemo yang berusaha menerobos masuk ke area kedutaan. Petugas keamanan pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Rekaman video di internet memperlihatkan pengunjuk rasa memecahkan kaca, membakar sejumlah benda di luar gerbang dan melempari batu melewati tembok kedutaan.
"Kedutaan besar ditutup total," ujar seorang juru bicara Kedubes AS di Irak kepada CNN. Jubir Kementerian Luar Negeri AS berkukuh "tidak ada yang menerobos masuk."
Duta Besar AS untuk Irak Matthew Tueller tengah berlibur selama lebih dari satu pekan. Namun Kemenlu AS menegaskan bahwa Tueller telah mengakhiri masa liburan dan sedang bertolak menuju kedubes di Irak.
Penyerangan ke area kedutaan merupakan respons sekelompok orang terhadap serangan udara AS terhadap sebuah grup milisi yang didukung Iran di Irak. Serangan udara itu diklaim Washington sebagai balasan atas kematian seorang kontraktor asal AS di Irak pada Jumat 27 Desember.
Otoritas Irak mengecam AS, dengan mengatakan serangan udara tersebut melanggar kedaulatan karena dilakukan tanpa adanya bukti kuat.
AS dan Irak sama-sama bersitegang. Washington menegaskan kesiapan mereka untuk melindungi semua personel AS di Irak. Sejumlah helikopter Apache terbang di sekitar area Kedubes di Baghdad, dan tambahan pasukan dijadwalkan akan segera datang ke lokasi.
Jubir Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan aksi protes di Baghdad ini sebagai penanda meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran.
Sementara itu, jubir dari grup milisi yang diserang AS, Kataib Hezbollah, mengatakan kepada CNN bahwa aksi protes di kedubes Baghdad merupakan "langkah perdana."
"Pemerintah Amerika harus paham hal-hal berikut: langkah pertama adalah unjuk rasa di dekat kedutaan. Saat ini kami masih menanti reaksi mereka untuk menentukan langkah kedua," tutur Mohamad Mouhiye, yang menyerukan AS agar segera menutup kedutaan dan angkat kaki dari Irak.
Menurut Mouhiye, aksi sekitar di kedubes AS merupakan bentuk protes warga atas dominasi politik Negeri Paman Sam di Irak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News