Juru bicara pemerintah provinsi Limpopo, Zaid Kalla, mengatakan bahwa aparat keamanan telah dikerahkan ke lokasi terlihatnya 14 singa tersebut.
"Provinsi Limpopo adalah rumah dari 75 persen wilayah Taman Nasional Kruger," kata Kalla kepada kantor berita Xinhua, Jumat 7 Juni 2019.
"Kami tidak akan membiarkan belasan hewan itu membahayakan masyarakat setempat," sambung dia.
Kalla menegaskan prioritas utama pihaknya adalah melindungi warga. Jika sekawanan singa itu dinilai sebagai ancaman berbahaya, maka "kami akan melakukan tindakan ekstrem," tegas Kalla.
Namun saat ini, lanjut dia, timnya terlebih dahulu berusaha mengembalikan 14 singa itu ke Taman Nasional Kruger.
Kaburnya 14 singa ini terjadi setelah bocah berusia dua tahun tewas diserang macan tutul. Korban diketahui sebagai anak dari karyawan Taman Nasional Kruger.
Otoritas setempat memutuskan membunuh macan tutul tersebut untuk menghindari terjadinya insiden serupa.
Taman Nasional Kruger adalah salah satu cagar alam terbesar di Afrika, dengan luas area sekitar 19.485 kilometer persegi.
Sebagian besar area di Taman Nasional Kruger dikelilingi pagar dan tembok pembatas. Hingga kini, belum diketahui bagaimana 14 singa itu dapat melarikan diri dari taman tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News