"Semua penumpang berjumlah 149 orang dan delapan kru di dalam penerbangan Ethiopian Airlines yang jatuh pagi ini diyakini sudah meninggal dunia," ucap juru bicara maskapai kepada media nasional Ethiopia.
"Terdapat 33 kewarganegaraan berbeda di dalam pesawat tersebut," lanjut dia, seperti dikutip dari laman BBC.
Kabar pertama mengenai kecelakaan datang saat Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengungkapkan "belasungkawa mendalam" via akun Twitter. Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga mengungkapkan rasa duka cita mendalam.
"Kami sangat sedih mendengar berita adanya pesawat Ethiopian Airlines yang dilaporkan jatuh enam menit usai lepas landas menuju Kenya. Doa saya sampaikan kepada keluarga dan kerabat semua korban," ungkap Presiden Kenyatta.
Bos Kenya Airways, Sebastian Mikosz, juga mengutarakan belasungkawa via Twitter. "Mewakili @KenyaAirways, kami mengirimkan pesan duka kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dalam penerbangan ET302," ucapnya.
Pihak maskapai mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan di lokasi kecelakaan di sekitar kota Bishoftu, yang berjarak 60 kilometer dari Addis Ababa. Ethiopian Airlines tidak melaporkan detail jumlah korban serta penyebab kecelakaan.
"Staf Ethiopian Airlines dikirim ke lokasi kejadian dan akan melakukan hal apapun untuk membantu petugas," ungkap pihak maskapai.
Ethiopian Airlines adalah maskapai yang membuka banyak negara tujuan di Afrika. Maskapai ini populer di Afrika, karena banyak kompetitor lain hanya membuka rute penerbangan dari negara asal ke beberapa destinasi di luar Afrika.
Memiliki catatan keselamatan yang baik, Ethiopian Airlines tercatat pernah menjadi sorotan usai salah satu pesawatnya jatuh di Laut Mediterania tak lama usai meninggalkan Beirut pada 2010. Kecelakaan tersebut menewaskan 90 orang.
Tingkat kematian tertinggi di Ethiopian Airlines terjadi dalam kecelakaan pada November 1996. Kala itu, sebuah pesawatnya jatuh dalam penerbangan dari Addis Ababa ke Nairobi.
Baca: Berpenumpang 149 dan 8 Kru, Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News