Para tersangka, termasuk editor surat kabar oposisi, Birgun Burak Ekici, dituding menjadi anggota sebuah organisasi teroris. Polisi sudah menggerebek beberapa rumah tersangka.
Mereka juga diyakini sebagai pengguna ByLock, sebuah aplikasi pesan. Menurut pemerintah Turki, aplikasi tersebut digunakan jaringan Fethullah Gulen, ulama Turki yang dituduh menjadi otak di balik kudeta 2016.
Dikutip kantor berita Anadolu, Kamis 10 Agustus 2017, surat perintah penahanan sudah ditujukan ke media pro-Gulen. Namun, identitas para tersangka, terutama sembilan wartawan, masih disembunyikan.
Sejak kudeta militer berakhir gagal, Turki melakukan penangkapan besar-besaran. Penangkapan masih berlangsung hingga saat ini, satu tahun sejak kudeta.
Sekitar 150 ribu orang yang bekerja di dinas sipil dan swasta dipecat atau diskors, dan lebih dari 50 ribu orang telah ditahan atas dugaan terlibat kudeta.
Tidak hanya itu, sekitar 150 media juga sudah ditutup dan 160 wartawan dipenjara.
Ankara mengklaim penangkapan seperti itu diperlukan pascakudeta untuk menangkal ancaman ke pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, terutama yang berasal dari oposisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News