"Kuliner dan booth Indonesia merupakan yang terfavorit di sini dan berhasil mengalahkan booth Jepang, Tiongkok, India, Italia, Pakistan, Amerika, Prancis, Inggris dan lain-lain. KBRI juga menampilkan video dan poster pariwisata serta memamerkan berbagai seni kerajinan tangan," kata Duta Besar RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran.
Selain itu, hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pengunjung selama beberapa tahun terakhir ini adalah kuliner yang disajikan, yaitu: nasi goreng ayam, mie goreng udang dan sate ayam bumbu kacang dan bumbu kecap laris manis diserbu para pengunjung yang dibuat oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Dakar.

Seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar kepada Metrotvnews.com, Senin 1 Mei 2017, para pengunjung di booth Indonesia umumnya diberikan kesempatan untuk mencoba memainkan gamelan secara langsung dan pemberian souvenir wayang kulit kepada para pengunjung yang dapat menjawab kuis mengenai Indonesia dengan benar.
"Partisipasi KBRI Dakar dalam acara World Cultural Month ini sangat penting guna memperkenalkan Indonesia secara lebih luas terutama dari aspek budaya," lanjutnya.
Terbukti para pengunjung sangat antusias dan beramai-ramai mengunjungi booth Indonesia, dan seluruh kuliner Indonesia hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama ludes oleh para pengunjung.
Ajang promosi tersebut diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi warga Senegal dan warga asing untuk datang ke Indonesia, baik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata maupun membeli produk Indonesia.
Selain itu, dengan menggunakan standing banner KBRI Dakar Juga dapat mempromosikan pencalonan Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB Periode 2019-2020.
World Cultural Month merupakan ajang prestisius yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh ISD untuk memamerkan dan mempromosikan keunikan budaya masing-masing negara kepada masyarakat Senegal secara umum dan khususnya kepada warga ekspatriat di Dakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News