Virus Korona berpusat di Wuhan, Tiongkok dan menyebar sangat cepat. Foto: AFP
Virus Korona berpusat di Wuhan, Tiongkok dan menyebar sangat cepat. Foto: AFP

Belarus dan Nigeria Laporkan Kasus Virus Korona Pertama

Medcom • 28 Februari 2020 14:10
Minsk: Belarus laporkan kasus virus korona pertama pada Jumat 28 Februari 2020. Pasien adalah seorang mahasiswa asal Iran yang tiba di Belarus dari Azerbaijan minggu lalu.
 
Kementerian kesehatan mengatakan bahwa pasien saat ini berada dalam kondisi cukup baik.  Pasien yang tiba pada 22 Februari lalu telah dikarantina di rumah sakit khusus penyakit menular di ibu kota Minsk.
 
Kementerian juga menyatakan bahwa akan ada cek kesehatan bagi siapapun yang datang ke Belarus melalui Italia, negara dengan kasus virus korona terbanyak di Eropa, Iran, dan Korea Selatan. Pengunjung dari Tiongkok sebelumnya sudah diberikan kebijakan yang sama.

Sementara Nigeria juga mengumumkan kasus virus korona pertama di Sub-Sahara Afrika. Pasien merupakan seorang warganegara Italia yang bekerja di Nigeria dan kembali dari Milan awal minggu ini.
 
“Pasien saat ini dalam keadaan stabil, tidak ada gejala serius, dan sedang dalam perawatan Rumah Sakit Penyakit Menular di Yaba, Lagos,” ucap Menteri Kesehatan Ohagie Ehanire, seperti dikutip AFP, Jumat, 28 Februari 2020.
 
Italia telah menjadi sarang infeksi belakangn ini, dengan tingkat infeksi terbesar di Eropa. Namun rendahnya tingkat infeksi di Afrika -,yang telah memutuskan hubungan ekonomi dengan Tiongkok,- sangat membingungkan para ahli. Sebelum kasus di Nigeria, hanya ada dua kasus di benua Afrika yaitu di Mesir dan Aljazair.
 
World Health Organization (WHO) telah memberi peringatan pada awal minggu ini bahwa system kesehatan Afrika tidak  mencukupi untuk melakukan penanganan jika wabah virus korona menyebar semakin luas.
 
“Saya ingin meyakinkan seluruh rakyat Nigeria, bahwa kami telah memperkuat kesiapan dan kemampuan kami sejak kasus pertama di Tiongkok,” tegas Ehanire.
 
Wabah virus korona hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 2.858 orang dan menginfeksi lebih dari 83.342 di seluruh dunia.
 
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus mengatakan bahwa penyebaran virus korona ke berbagai negara dengan system kesehatan yang lemah merupakan kekhawatiran terbesar bagi organisasi tersebut. (Flory Ambarita)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan