Menurut laporan jurnalis AFP, ledakan kuat di distrik Shubra terjadi dini hari.
"Seorang pria tiba-tiba menghentikan mobilnya di depan kantor polisi, melompat keluar dan melarikan diri dengan sepeda motor di belakangnya," tulis pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Seorang petugas yang namanya enggam disebutkan mengonfirmasi serangan memang ditujukan ke gedung kepolisian.
"Ledakan menghancurkan sebagian gedung," kata dia.
Serangan terjadi beberapa hari setelah Presiden Abdel Fattah al-Sisi mensahkan undang-undang anti-terorisme terbaru. UU ini dikritik sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat, karena dikhawatirkan berdampak buruk terhadap hak asasi manusia.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News