"Semua ini tidak manusiawi. Suriah harusnya dicintai, bukan dihancurkan," kata Paus di Lapangan Santo Petrus usai Misa Mingguan, dikutip dari AFP, Senin 26 Februari 2018.
Ia mengeluarkan pernyataan tersebut beberapa jam setelah PBB mengadopsi sebuah resolusi yang menuntut gencatan senjata 30 hari di Suriah untuk memungkinkan akses bantuan dan medis.
"Anda tidak bisa melawan kejahatan dengan kejahatan," ucap Paus, yang langsung diikuti doa bersama umat.
Pemimpin umat Katolik sedunia ini menggarisbawahi, bulan Februari merupakan konflik yang paling brutal dalam konflik tujuh tahun Suriah.
Kematian terakhir mencapai 468 -- di antaranya 108 anak -- sejak eskalasi pengeboman wilayah yang terkepung pada 18 Februari. Lebih dari 2.000 orang terluka.
Kawasan ini benar-benar dikepung wilayah yang dikuasai pemerintah. Para penduduknya tidak mau atau tidak dapat melarikan diri dari pengepungan yang mematikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News