Pengerahan pesawat itu dimaksud, yang muncul di sosial media, terjadi pada saat meningkatnya bahaya bahwa konflik Suriah akan berkembang menjadi bentrokan regional yang lebih luas antara kekuatan-kekuatan luar. Konflik Suriah bermula dari pemberontakan terhadap Presiden Assad dan sekarang telah berkembang menjadi beberapa pertempuran terpisah.
Kementeriann Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang kerap disebut Pentagon pada Kamis 22 Februari 2018, menolak membenarkan bahwa Rusia telah mengerahkan pesawat jet siluman terbarunya di Suriah. Pihak AS menepis kemungkinan ancaman dari pengerahan tersebut, namun tetap mengungkapkan kekhawatirannya.
Pejabat-pejabat Amerika sudah berulang kali menuduh Rusia menggunakan Suriah sebagai “ruang pameran” industri militer dan pertahanannya.
“Rusia berusaha memamerkan kekuatan militernya,” ujar seorang pejabat Amerika kepada VOA, Jumat 23 Februari 2018, saat ditanya mengenai sikap Rusia yang menggunakan kekuatan udara dan teknologi misil di Suriah.
Sementara itu – deputi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengingatkan tentang risiko bahwa pertempuran multi pihak di Suriah bisa merebak dan menyeret para pemain regional ke dalam konflik. “Ketakutan akan akan pecah perang dirasakan di kawasan kami,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News