Ribuan demonstran mengibarkan bendera nasional Lebanon dalam aksi protes di Beirut, 3 November 2019. (Foto: AFP/PATRICK BAZ)
Ribuan demonstran mengibarkan bendera nasional Lebanon dalam aksi protes di Beirut, 3 November 2019. (Foto: AFP/PATRICK BAZ)

Ribuan Orang Kembali Turun ke Jalanan Lebanon

Willy Haryono • 04 November 2019 11:05
Beirut: Ribuan warga kembali turun ke jalanan Lebanon, Minggu 3 November, demi tetap menghidupkan gerakan massa yang telah berhasil menumbangkan pemerintahan. Demonstrasi terbaru ini dilakukan beberapa jam usai berlangsungnya aksi mendukung presiden Lebanon.
 
Berlangsung sejak 17 Oktober, unjuk rasa di Lebanon telah membuat Perdana Menteri Saad Hariri mengundurkan diri. Namun hal itu tak membuat pengunjuk puas, dan aksi protes pun berlanjut hingga kini.
 
Tuntutan utama demonstran Lebanon adalah perombakan total sistem perpolitikan yang saat ini dianggap korup dan tidak efisien. Mereka juga meminta agar semua politisi Lebanon yang berkuasa saat ini untuk mengundurkan diri.

"Revolusi," teriak para pengunjuk rasa di tengah alunan musik di Lapangan Martir, Beirut.
 
"Semua dari mereka tanpa terkecuali," seru sekelompok pedemo, merujuk pada jajaran politisi dari semua elemen di pemerintahan Lebanon.
 
Abir Murad, 37, mengaku sengaja datang dari Tripoli untuk mengikuti unjuk rasa di ibu kota. "Kami semua bersatu menghadapi para elite politik yang tidak melakukan apa-apa untuk negara ini," ungkap dia.
 
"Kami datang untuk mengatakan bahwa perubahan sekarang ada di tangan rakyat," lanjut Murad.
 
Membalut diri dengan kain putih, tiga demonstran melakukan aksi teatrikal mengenai kesedihan rakyat. Dengan tali eksekusi terikat di leher, aksi tersebut menyimbolkan korupsi, sektarianisme dan perang sipil yang berlangsung di Lebanon pada 1975-1990.
 
Akhir Oktober lalu, puluhan ribu demonstran Lebanon saling bergandengan tangan dan membentuk 'rantai manusia' yang membentang dari wilayah utara hingga selatan. Rantai ini disebut para pengunjuk rasa sebagai simbol persatuan nasional.
 
Dengan panjang sekitar 170 kilometer, 'rantai manusia' terbentang dari kota Tripoli hingga ke Tyre. Aksi ini merupakan mobilisasi massa lintas sektarian yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lebanon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan